Stiper FB gelar Kuliah Umum Pendekatan Agroekologi dalam Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT)

 Stiper FB gelar Kuliah Umum Pendekatan Agroekologi dalam Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT) di aula Yasukda ( Senin 07/12/2020) 



Pemateri dalam kuliah tersebut yakni dari Tani Center LPPM IPB  diantara Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M. Sc dari Perguruan Tinggi Baru Memotong Lintasan ke Masa Depan.
Gecci Dwi Parsetyo, SP. KRKP, Perguruan Tinggi dan Masyarakat Menegakkan Kedaulatan Pangan. Dan Lisa Bela Fitriani, SP 
Tani Center IPB University Melayani Petani, Membangun Desa dan Mengabdi Pertiwi. 

Dalam sambutannya Ketua Stiper FB Dr. Nicolaus Noywuli mengatakan saat ini Stiper FB  sedang mengelola lahan seluas 15 hektar yakni menanam jagung je is Lamuru yang merupakan program TJPS, bekerjasama dengan dinas Pertanian Propinsi NTT.
Untuk itu diharapkan dalam kerjasama ini IPB menjadi mentor untuk Stiper FB kedepannya. Dan kehadiran tim Tani Center ini diharapkan memberi pengetahuan baru bagi para dosen juga PPL di seluruh kabupaten Ngada. 

Sementara itu,  Bupati Ngada Drs.  Paulus Soli Woa dalam sambutannya sekaligus membuka acara dengan resmi mengatakan bahwa 80 persen masyarakat Ngada itu tinggal di desa dan bermata pencaharian sebagai Petani. Bila ditelusuri lebih jauh para petani tersebut masih masuk dalam kategori petani tradisional. Oleh karena itu pemerintah maupun stakeholder lainnya tidak ada  pilihan lain yakni  harus mendorong potensi yang dimiliki yakni di sektor Pertanian dan Pariwisata.  
"Saya sungguh percaya kalau Ngada akan lebih maju bila sektor pertanian dan Pariwisata harus di dorong lebih maju,"katanya. 
 Beliau juga berharap kedepannya lulusan Stiper FB dijadikan kelompok-kelompok pemberdayaan.
Turut hadir dalam kuliah umum tersebut, Para Penyuluh Pertanian Sekabupaten Ngada,  para dosen dan Karyawan Stiper Flores Bajawa. 





3 komentar:

  1. Semoga kerjasama Tani Center IPB memberikan input konstrukti utk kemajuan STIPER FB ked pannya. Maju terus STIPER FB langkahmu di bawah payung Tuhan.

    BalasHapus
  2. Aseeeekk dong ini... apalagi berbicara ttang agroteknologi... otomatis lahan sebagai tempat edukasinya.

    BalasHapus