Pertunjukan seni budaya memang sering diadakan di kabupatan Ngada namun kali ini sedikit berbeda karena acara digelar dalam skala desa dan Wawowae merupakan desa pertama yang menggelar festival Budaya di Ngada.
Festival budaya desa Wawowae merupakan ajang pertujukan seni budaya yang digelar perdana dengan nama Festival Watuata. Selama dua hari sejak 17-18/11/2021, acara berlangsung dengan berbagai kegiatan yakni seremonial adat Rte Keri Ngadhu Bhaga/ potong babi di tengah kampung lalu memberikan sesajen ke semua leluhur melalui simbol Ngadhu Bhaga.
Selanjutnya dilakukan dialog bersama dialog budaya tentang kebudayaan pemateri LPA dan Kepala desa Wawowae.
Di hari kedua dilakukan pelestarian lingkungan hidup di sumber mata air Muku Foka yakni penanaman 100 anakan gayam 100 dan 25 anakan beringin yang didukung oleh yayasan Puge Figo.
Selama dua hari ini, acara dimeriahkan oleh musik suling dari sanggar Wonga Runu, M project, Seu Azi yang mewajibkan semua orang muda,anak sekolah di tiga SD yakni SDK wolowio, SDI Ngoramawo dan SDI Beiposo.
Selain itu juga ada pertunjukan permainan rakyat yakni Hadang, T'ke, Bodho Leke juga penyajian kuliner lokal yakni Uta lebo atau bose khas Wawowae.
Kepada media stiperfb kepala desa Wawowae Leonardus Seso mengatakan bahwa Anggaran kegiatan festival Watuata ini murni APBN program kementrian pendidikan, kebudayaan riset dan tehnologi republik Indonesia.
Leonardus juga mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan leluhur supaya tidak punah.
" Festival Watuata ini mengangkat semua situs di desa Wawowae yakni kampung lama di leko pake, lodo, dan bhajawa,permainan tradisional dan kuliner lokal,"kata Leo demikian dia biasa disapa.
Kegiatan ini dihadiri olehWakil bupati Ngada, Pimpinan DPRD, Forkompinda Ngada, Akademisi STIPER FB dan STKIP Citra Bakti, Komunitas Puge Figo, para kepala desa sekecamatan Bajawa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita dna seluruh masyarakat desa Wawowae.
Mantap. Smoga berjalan lancar.
BalasHapus