Ingin belajar dan Berwisata, Stiper FB kunjungi beberapa lokasi di Ngada

 

Stiper FB -  Dikelilingi dengan alam yang indah Bajawa kerap menjadi target bagi wisatawan yang ingin rehat sejenak dari penatnya rutinitas kerja. 

Berwisata di alam menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara di Bajawa. Di sektor pertanian, Bajawa unggul dengan berbagai agrowisatanya. Hanya saja,  belum dikemas secara baik agar bisa dijadikan alternatif lain untuk berwisata bagi para pelancong. Misalnya Kopi Arabika Flores Bajawa yang sudah mendunia dan memiliki beberapa titik strategis unit pengolahan hasil (UPH)  di kecamatan Bajawa,  Golewa dan Golewa Barat. Hingga saat ini, belum ada kemasan khusus yang membuat rantai kopi dari hulu sampai hilir menjadi target wisata bagi para penikmat kopi ataupun wisatawan yang ingin belajar. Tidak hanya itu,  berbagai tanaman hortikultura seperti Wortel, Tomat, Lombok, Kentang,  Sawi dan lainnya juga dihasilkan di tiga kecamatan yang disebutkan diatas.  Bahkan beberapa desa penghasil tanaman hortikultura tersebut ada yang sudah menetapkan dalam sebuah (perdes) untuk membatasi penggunaan obat kimia sehingga semua go organic. 



Sebagai kampus baru dan perlu belajar lebih banyak dari semua pihak,  civitas Akademika Stiper Flores Bajawa kunjungi beberapa lokasi untuk berwisata sambil belajar. 

Usai menanam Avocado di lahan Turekisa - Golewa Barat ( 08/12/2020), peserta meluncur ke kecamatan Golewa, tepatnya di dusun Wajamala desa Radabata. Tujuan utama mengunjungi Kelompok Tani Papa Wiu yang telah memiliki sertifikat Kopi Organik.  Berdiskusi sambil menyeruput kopi AFB,  banyak hal mengalir dalam tekad untuk menjadikan lembaga Stiper FB sebagai lembaga yang siap berjalan bersama para petani. 



Perjalanan melewati kebun -kebun petani yang telah ditumbuhi jahe,  sayur, tomat maupun lombok ini membuat hati berbangga bahwa tidak ada bedanya dengan kebun petani yang dipertontonkan di televisi. Disini,  di kabupaten Ngada itu ada. Ada kebun yang bisa jadi tempat wisata sekaligus belajar. Beberapa jam kemudian, peserta bergerak menuju kampung adat Bena. Kembali belajar tentang struktur rumah Adat, tenun pewarna alam dan kedekatan dengan alam yang sangat tinggi. 



Perjalanan dilanjutkan di desa Wawowae usai makan siang bersama.  Di desa Wawowae ini lebih tepatnga di UPH Fa Masa,  peserta di sambut dengan senyum hangat para pengurus juga suguhan kopi yang diracik oleh barista handal Fa Masa.  Hampir semua pengurus UPH jago meracik Kopi karena mereka sudah kemana mana untuk bertemu lintas pegiat kopi di Indonesia. 



UPH Famasa itu, UPH yang sudah senior dan mapan, juga memiliki kelompok besar dengan anggota 267 kk serta memiliki 10 kelompok budidaya. Di UPH ini lebih fokus untuk proses pengolahan kopi AFB basah dan kering juga bubuk dengan kemasan yang selalu menampilkan keaslian kopi AFB dan nama produknya tetap dgn Bajawa Coffee, sedangkan pihak lain sudah menampilkan nama atau mereknya masing-masing.



Perjalanan selanjutnya diakhiri di puncak Wolobobo untuk melihat sunset. Paket wisata sehari ini cukup memberi pengetahuan baru bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara. 

Ketua Stiper Flores Bajawa Dr. Nicolaus Noywuli mengatakan bahwa paket wisata ini merupakan paket yang cocok untuk mendukung keberlangsungan para petani. 

" Stiper FB merupakan kampus baru yang akan selalu belajar dari pihak manapun termasuk para petani. Kami hadir untuk berdialog dengan mereka dan saling belajar dan bertukar pengetahuan. Mereka secara praktek bisa kami tiru dan kami secara teori bisa mereka tiru juga. Sehingga kedepannya nanti Stiper FB dan Para petani bisa saling bersinergi,"kata Nicolaus. 

Kedepannya nanti,  Stiper FB akan menentukan lokasi maupun kelompok tani yang bisa dijadikan ruang belajar bagi mahasiswa maupun wisatawan umum untuk bisa berwisata sambil belajar. 

Dikesempatan yang sama pula,  Dr. Hermanu dari Tim Tani Center Institut Pertanian Bogor mengatakan sangat bangga bisa mengunjungi Bajawa dan bisa bekerjasama dengan lembaga Stiper FB. Baginya Bajawa adalah Surga.  Banyak hal indah yang dilihatnya. Tanah yang subur dan keramahan masyarakat bisa menjadi daya tarik para wisatawan yang ingin belajar, "katanya. 

Turut mendampingi tour wisata tersebut dianatarnya ketua Yasukda Ngada Romo Sil Betu,  Romo Rony NetoWuli,  Sekretaris Stiper FB Romo Paul Azi,  Wakil Ketua I Gordius W. Tuga dan Wakil Ketua II Gerardus Reo. 



*******

Salam Hormat, 

UPT KID









STIPER FB gaungkan Avocado sebagai Buah Khas Bajawa

 Stiper Flores Bajawa lakukan penanaman perdana Avocado di lahan Turekisa kecamatan Golewa Barat ( Selasa, 08/12/2020).

Ketua Stiper FB Dr. Nicolaus Noywuli mengatakan bahwa penanaman Avocado di Lahan Turekisa oleh lembaga Stiper FB ini sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan buah Avocado sebagai buah khas Bajawa yang saat ini mulai punah. 

"Di Bajawa ini,  Avocado sudah mulai punah karena petani tidak membudidayakan dengan baik atau Avocado dibiarkan tumbuh secara alami di kebun kebun yang ada sehingga kualitas buahnya tidak terjamin, "katanya. 

Sehingga membudidayakan kembali Avocado ini sebagai bagian dari menggaungkan kembali kejayaan buah Avocado di Bajawa.

Sementara itu,  Dr. Hermanu dari Tani Center IPB mengatakan sangat apresiasi dengan penanaman ini namun kedepannya mesti dilakukan penelitian terhadap jenis Avocado yang cocok untuk daerah Bajawa. 

"Kedepannya nanti mesti ada penelitan khusus tentang Avocaro agar kita bisa tau jenis mana yang cocok untuk daerah Bajawa ini, "katanya. 


Pantauan,  semua civitas akademik Stipet FB melakukan penanaman secara serentak dengan bibit avocado sebanyak 200 anakan. 

Hadir dalam kesempatan tersebut,  ketua Yayasan Yasukda Ngada Rd. Sil Betu,  Rd. Rony Netowuli,  Wakil ketua I Gordius W. Tuga, Wakil ketua II Gerardus Reo,  Sekretaris Stiper FB Rd. Paul Azi, Tim Tani Center IPB Bogor dan seluruh Dosen serta karyawan. 








Stiper FB gelar Kuliah Umum Pendekatan Agroekologi dalam Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT)

 Stiper FB gelar Kuliah Umum Pendekatan Agroekologi dalam Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT) di aula Yasukda ( Senin 07/12/2020) 



Pemateri dalam kuliah tersebut yakni dari Tani Center LPPM IPB  diantara Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M. Sc dari Perguruan Tinggi Baru Memotong Lintasan ke Masa Depan.
Gecci Dwi Parsetyo, SP. KRKP, Perguruan Tinggi dan Masyarakat Menegakkan Kedaulatan Pangan. Dan Lisa Bela Fitriani, SP 
Tani Center IPB University Melayani Petani, Membangun Desa dan Mengabdi Pertiwi. 

Dalam sambutannya Ketua Stiper FB Dr. Nicolaus Noywuli mengatakan saat ini Stiper FB  sedang mengelola lahan seluas 15 hektar yakni menanam jagung je is Lamuru yang merupakan program TJPS, bekerjasama dengan dinas Pertanian Propinsi NTT.
Untuk itu diharapkan dalam kerjasama ini IPB menjadi mentor untuk Stiper FB kedepannya. Dan kehadiran tim Tani Center ini diharapkan memberi pengetahuan baru bagi para dosen juga PPL di seluruh kabupaten Ngada. 

Sementara itu,  Bupati Ngada Drs.  Paulus Soli Woa dalam sambutannya sekaligus membuka acara dengan resmi mengatakan bahwa 80 persen masyarakat Ngada itu tinggal di desa dan bermata pencaharian sebagai Petani. Bila ditelusuri lebih jauh para petani tersebut masih masuk dalam kategori petani tradisional. Oleh karena itu pemerintah maupun stakeholder lainnya tidak ada  pilihan lain yakni  harus mendorong potensi yang dimiliki yakni di sektor Pertanian dan Pariwisata.  
"Saya sungguh percaya kalau Ngada akan lebih maju bila sektor pertanian dan Pariwisata harus di dorong lebih maju,"katanya. 
 Beliau juga berharap kedepannya lulusan Stiper FB dijadikan kelompok-kelompok pemberdayaan.
Turut hadir dalam kuliah umum tersebut, Para Penyuluh Pertanian Sekabupaten Ngada,  para dosen dan Karyawan Stiper Flores Bajawa.