Yasukda Ngada gelar Workshop Pemantapan dasar Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa




 Yasukda Ngada menggelar Workshop Pemantapan dasar Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa disingkat STIPER FB di Aula Yasukda Ngada ( Senin,27/01/2020).

Ketua Yasukda Ngada, RD. Sil Betu mengatakan pendirian STIPER FB menjawabi kerisauan di Flores yang tidak memiliki perguruan tingi yang berbasis pertanian sedangkan untuk di Ngada sendiri peluang ekonomi lebih banyak disumbang melalui sektor Pertanian. Untuk itu perlu adanya sekolah tinggi Pertanian agar kaum muda bisa kembali ke kampung untuk bekerja di sektor Pertanian.
 Menurut Mantan Pastor Paroki Santo Yoseph Laja ini, Yasukda menjadi Yayasan yang mengelola lembaga pendidikan ini dengan menggandeng berbagai lembaga untuk menyukseskan program ini, dan upaya ini disambut baik oleh Pemerintah kabupaten Ngada.

Dia mengatakan, saat ini segala proses perijinan untuk pendirian lembaga pendidikan ini telah memasuki tahap-tahap akhir, dan diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama STIPER FB segera beroperasi, tegasnya. Dirinya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak atas usaha pendirian lembaga pendidikan ini.

Sementara itu Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa menegaskan bahwa pihak pemda gada sangat mendukung upaya pendirian STIPER FB ini, sehingga untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di STIPER FB Bajawa, Pemerintah Kabupaten Ngada mengalokasikan anggaran sebesar 4 miliard melalui APBD Kabupaten Ngada pada tahun anggaran 2020. Pemerintah juga menyiapkan gedung dan lahan yang ada di Padhamaleda Turekisa yang dapat dipinjam pakai untuk kegiatan awal perkuliahan bagi para mahasiswa. Dan diharapkan pada tahun ajaran 2020 ini sudah dapat beroperasi, katanya. 


Dikatakannya, untuk mendukung dan mempercepat proses perkuliahan di STIPER FB, dirinya akan melibatkan semua perangkat daerah di Kabupaten Ngada. Semua perangkat daerah harus bisa memback up melalui program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan di STIPER FB. Misalnya, untuk penyedian air bersih harus dipikirkan oleh PDAM dalam mendukung proses perkuliahan.
Selain itu, sebagai tindak lanjut Workshop, Pemerintah dalam waktu dekat akan segara membuat MOU bersama Yasukda untuk hibah anggaran ke STIPER FB untuk operasional kegiatannya. 
Dan dalam rangka menyediakan tenaga dosen, Pemerintah akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 kepada para calon dosen sehingga dapat menjawabi salah satu syarat untuk penambahan program studi.
Bupati Paulus menyampaikan terima kasih kepada semua komponen atas dukungannya dalam mewujudkan STIPER FB Bajawa ini. Dirinya berharap, cita cita mewujudkan STIPER adalah cita-cita bersama tidak saja Pemerintah dan Yasukda, tetapi masyarakat Kabupaten Ngada, tandasnya.
 Ketua Tim Pendirian STIPER FB, Dr. Niko Noy Wuli mengatakan saat ini segala proses, persyaratan dan tahapan untuk mendapatkan ijin operasional dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendirian STIPER FB telah memasuki tahap akhir.
“ Kita tinggal menunggu kunjungan tim evaluator dari Kemendikbud untuk melakukan evaluasi dan verifikasi dokumen sekaligus  pengamatan lapangan terhadap perkembangan pendirian STIPER FB, termasuk berkaitan dengan kesiapan sarana perkuliahan dan tenaga-tenaga dosen” katanya.
 Apabila telah dilakukan, maka tim akan memberikan rekomendasi kepada Kementrian Dikbud untuk mengeluarkan ijin pendirian dan penyelenggaraan perkuliahan.


 Menurutnya, setelah ijin itu keluar maka pada tahun 2020 ini, kegiatan perkuliahan dapat dimulai dengan dua program studi di tahap awal yakni Agroteknologi dan Peternakan.
Workshop diikuti oleh pengurus Yasukda, panitia pendirian STIPER FB,  para calon dosen dan sejumlah perangkat daerah kabupaten Ngada.(ml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar